Sabtu, 23 April 2011

FALSAFAH JAWA DALAM PENANAMAN NILAI NILAI PANCASILA

Konsep elaborasi nilai falsafah jawa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar

Munculnya berbagai fenomena degradasi moral dan etika dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, ditengarai akibat jauhnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu kambing hitam penyebabnya adalah kurang optimalnya pembelajaran PKN sebagai salah satu akses pembelajaran yang berorientasi menanamkan nilai, moral, dan sikap positif. Materi dan sumber belajar dinilai cenderung merujuk pada teori-teori dan faham Barat atau teori terkini yang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur bangsa yang bersumber dari akar budaya sendiri. Nilai falsafah Jawa, hakikatnya merupakan suatu nilai yang sudah aplikatif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai tersebut dapat dihayati, dirasakan, dilakukan dalam keseharian hidup orang-orang, khususnya di Jawa. Meskipun cenderung dinilai bersifat tradisional, namun hakikatnya mencoba memberikan jawaban menyeluruh terhadap hakikat kebenaran yang sedalam-dalamnya. Karenanya pemanfaatannya secara elaboratif dalam materi pembelajaran PKN
diharapkan mampu menjadi pengetahuan sekaligus menjadi pembentuk sikap atau perilaku siswa sehingga
orientasi pembelajaran PKN sebagai pembelajaran dan penanaman nilai benar-benar dapat dioptimalkan
untuk membangun konsep tata nilai, konsep moral, dan konsep karakter siswa sebagai bangsa Indonesia
yang tetap menjunjung tinggi nilai pluralistik bangsa. Cakupan penelitian ini meliputi masalah (a) reorientasi terhadap relevansi materi pembelajaran PKN yang telah dilaksanakan
dengan hakikat tujuan pembelajaran PKN (b) pentingnya inovasi materi dalam pembelajaran PKN, (c)
konsep falsafah Jawa yang relevan sebagai materi bahan ajar PKN, dan (d) konsep pemilihan, penetapan
dan pengorganisasian materi pembelajaran berbasis falsafah Jawa yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
Secara metodologis, penelitian kualitatif ini dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, maupun
penyebaran kuesioner, dan studi dokumentasi , dengan melibatkan beberapa sekolah dasar di wilayah
Kabupaten Malang, yang ditetapkan secara purposif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa, materi
pembelajaran PKN yang telah dilaksanakan secara material baru membelajarkan tentang nilai-nilai Pancasila
dan penyajiannya masih bersifat tekstual serta hanya menekankan aspek kognitif, karena itu adanya
penggalian dan perancangan pengelaborasian falsafah Jawa sebagai alternatif tambahan materi PKN
merupakan upaya inovatif guna menyajikan pembelajaran PKN yang lebih bermakna.
Adapun nilai-nilai falsafah Jawa yang dapat dimanfaatkan sebagai perwujudan nilai-nilai yang dapat
dielaborasikan dalam materi PKN, dalam perwujudnya dibedakan atas dua kategori yakni yang tergolong
pituduh /petunjuk atau semacam rambu-rambu dan wewaler /nasihat atau semacam ajaran, yang dalam
bentuknya berupa peribasan atau bebasan, pasemon, panyandra, perlambang, adat-istiadat dan kepercayaan,
yang di dalamnya berupa rumusan yang menanamkan nilai-nilai kerukunan, tenggang rasa, kegotongroyongan, ketertiban, kedisiplinan, cinta kasih terhadap sesama, negara, bangsa, dan lingkungan,
demokratis, memahami dan menghargai nilai-nilai terkait dengan keberadaan NKRI dan sistemnya, dan
nilai diri sebagai warga dalam lingkup keluarga, masyarakat, dan bangsa. Keseluruhan nilai falsafah Jawa
yang dinilai relevan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut, secara elaboratif dicoba dirancang disajikan secara eksplisit dalam sajian materi pembelajaran PKN.

Deskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=134210&lokasi=lokal

Konsep elaborasi nilai falsafah jawa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar

Munculnya berbagai fenomena degradasi moral dan etika dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, ditengarai akibat jauhnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu kambing hitam penyebabnya adalah kurang optimalnya pembelajaran PKN sebagai salah satu akses pembelajaran yang berorientasi menanamkan nilai, moral, dan sikap positif. Materi dan sumber belajar dinilai cenderung merujuk pada teori-teori dan faham Barat atau teori terkini yang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur bangsa yang bersumber dari akar budaya sendiri. Nilai falsafah Jawa, hakikatnya merupakan suatu nilai yang sudah aplikatif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai tersebut dapat dihayati, dirasakan, dilakukan dalam keseharian hidup orang-orang, khususnya di Jawa. Meskipun cenderung dinilai bersifat tradisional, namun hakikatnya mencoba memberikan jawaban menyeluruh terhadap hakikat kebenaran yang sedalam-dalamnya. Karenanya pemanfaatannya secara elaboratif dalam materi pembelajaran PKN
diharapkan mampu menjadi pengetahuan sekaligus menjadi pembentuk sikap atau perilaku siswa sehingga
orientasi pembelajaran PKN sebagai pembelajaran dan penanaman nilai benar-benar dapat dioptimalkan
untuk membangun konsep tata nilai, konsep moral, dan konsep karakter siswa sebagai bangsa Indonesia
yang tetap menjunjung tinggi nilai pluralistik bangsa. Cakupan penelitian ini meliputi masalah (a) reorientasi terhadap relevansi materi pembelajaran PKN yang telah dilaksanakan
dengan hakikat tujuan pembelajaran PKN (b) pentingnya inovasi materi dalam pembelajaran PKN, (c)
konsep falsafah Jawa yang relevan sebagai materi bahan ajar PKN, dan (d) konsep pemilihan, penetapan
dan pengorganisasian materi pembelajaran berbasis falsafah Jawa yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
Secara metodologis, penelitian kualitatif ini dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, maupun
penyebaran kuesioner, dan studi dokumentasi , dengan melibatkan beberapa sekolah dasar di wilayah
Kabupaten Malang, yang ditetapkan secara purposif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa, materi
pembelajaran PKN yang telah dilaksanakan secara material baru membelajarkan tentang nilai-nilai Pancasila
dan penyajiannya masih bersifat tekstual serta hanya menekankan aspek kognitif, karena itu adanya
penggalian dan perancangan pengelaborasian falsafah Jawa sebagai alternatif tambahan materi PKN
merupakan upaya inovatif guna menyajikan pembelajaran PKN yang lebih bermakna.
Adapun nilai-nilai falsafah Jawa yang dapat dimanfaatkan sebagai perwujudan nilai-nilai yang dapat
dielaborasikan dalam materi PKN, dalam perwujudnya dibedakan atas dua kategori yakni yang tergolong
pituduh /petunjuk atau semacam rambu-rambu dan wewaler /nasihat atau semacam ajaran, yang dalam
bentuknya berupa peribasan atau bebasan, pasemon, panyandra, perlambang, adat-istiadat dan kepercayaan,
yang di dalamnya berupa rumusan yang menanamkan nilai-nilai kerukunan, tenggang rasa, kegotongroyongan, ketertiban, kedisiplinan, cinta kasih terhadap sesama, negara, bangsa, dan lingkungan,
demokratis, memahami dan menghargai nilai-nilai terkait dengan keberadaan NKRI dan sistemnya, dan
nilai diri sebagai warga dalam lingkup keluarga, masyarakat, dan bangsa. Keseluruhan nilai falsafah Jawa
yang dinilai relevan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut, secara elaboratif dicoba dirancang disajikan secara eksplisit dalam sajian materi pembelajaran PKN.

Deskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=134210&lokasi=lokal

0 komentar:

Posting Komentar